Cegah Penyakit Jantung Dengan Sarapan Pagi

Akhirnya bisa posting juga setelah sekian lama absen he,,, Pa kabar sobat semua? Sekedar share tentang topik berikut ini yang saya rasa cukup menarik untuk dibagi kepada sobat blogger semua yang awalnya terinspirasi sama kejadian sehari-hari ditempat kerja. Sebelumnya mungkin sudah pernah saya singgung mengenai nilai/manfaat dari sarapan pagi yang sering kali dicibir atau sama sekali tidak dianggap penting oleh orang-orang. Bahkan Adelle Davis - pengarang buku nutrisi asal Amerika - pernah berpendapat bahwa “Sarapan itu ibarat raja, makan siang ibarat ratu, dan makan malam ibarat fakir miskin”. Cukup kebayang bukan bagaimana sangat pentingnya arti dari aktifitas sarapan pagi bagi tubuh kita, ibarat Raja, men..  Bagi sobat blogger yang mungkin belum baca artikel sebelumnya silahkan klik di sini.

Satu hal lagi yang lebih menarik mengenai sarapan pagi ialah ternyata usut punya usut sarapan pagi dapat mencegah penyakit jantung lho. Wow.. dahsyat bukan?!? Kenapa hal itu bisa terjadi?  Penelitian terbaru yang diterbitkan oleh the American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa resiko tidak sarapan pagi akan berdampak pada naiknya berat badan pada seseorang. Karena dengan tidak sarapan pagi akan muncul kecenderungan untuk makan dengan porsi yang lebih pada siang dan malam hari. Penelitian ini dilakukan pada 10 wanita sehat dengan berat badan normal yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari sarapan maupun tidak sarapan pagi terhadap kalori yang masuk dan dibakar sepanjang hari dan kaitannya dengan kadar kolesterol, hormon insulin dan glukosa dalam tubuh.

Dua minggu pertama wanita tersebut mengkonsumsi sarapan pagi dengan porsi yang telah diatur sebelumnya yakni semangkuk sereal dengan hanya 2% susu antara jam 7 – 8 pagi. Sekitar jam 11 siang kembali mereka diberikan makanan yang hanya berupa makanan kecil (permen batangan), kemudian mereka mengkonsumsi dua menu tambahan dan makanan ringan setiap harinya.

Setelah kondisi selama dua minggu tersebut berlalu, dilakukan perlakuan baru yakni sama sekali tidak diperbolehkan mengkonsumsi sarapan pagi. Mereka hanya disuguhi sereal pada menu makan siangnya sekitar jam 12 dan kemudian mereka mengkonsumsi dua menu tambahan dan makanan ringan setiap harinya selama dua minggu berikutnya.

Hasilnya sungguh terdapat perbedaan yang signifikan, kondisi tubuh yang mengkonsumsi sarapan pagi kalori yang masuk 100 kalori lebih rendah dibanding keadaan sebaliknya. Kadar kolesterol khususnya LDL (kolesterol jahat) juga lebih rendah saat menkonsumsi sarapan pagi, kepekaan hormon insulin juga berdampak lebih baik. Sebaliknya kondisi meningkatnya kadar LDL (kolesterol jahat) dan berkurangnya kepekaan hormon insulin dalam tubuh akibat dari kebiasaan tidak sarapan pagi akan membawa pada potensi penyakit jantung yang lebih besar.

Semoga bermanfaat.

Sumber : the American Journal of Clinical Nutrition