Emm.. coba kira-kira apa yang terbersit dalam pikiran sobat blogger kita mendengar kata Toxic Boss? Bos racun ? Bos penjual racun? Bos beracun? Ato..??? Dari segi bahasa mungkin pilihan yang terakhir yang benar,namun sebenarnya toxic boss merupakan suatu istilah dalam dunia kerja dimana karakter suatu atasan atau si boss yang bertindak semena-mena atu maunya menang sendiri terhadap bawahannya. Tak jarang kondisi seperti inilah yang membuat kondisi dan atmosfer tempat kerja menjadi sangat tidak nyaman. Sudah bisa dibayangkan bukan apabila kondisi tempat kerja tidak nyaman maka akan berakibat pada tidak maksimalnya kerja karyawan di tempat tersebut. Sehingga yang lebih parah lagi output yang dihasilkan perusahaan pun akan kena dampaknya. Dan ironisnya apabila sudah terjadi hal demikian karyawan akan dituntut lebih keras lagi untuk bekerja dengan caranya boss sendiri tanpa melihat kondisi dilapangan yang ada , yah .. namanya juga si toxic boss sih he..
Dengan adanya bos yang selalu mau menang sendiri den menekan bawahan secara berlebihan berakibat pada pembatasan ruang gerak bawahannya. Sehingga hal yang akan selalu dalam benak bawahan hanyalah sebatas bagaimana untuk memperbaiki diri sendiri dan menjadi baik di depan boss. Padahal dengan karakter boss yang demikian apapun yang akan dilakukan si bawahan akan cenderung kurang baik di depannya. Si bawahan tidak akan berfikir lebih mengenai daya kreasi yang yang baru mengenai apa yang digelutinya karena takut salah dimata boss.
Perngkerdilan hati jelas sekali akan terjadi karena bawahan akan selalu merasa kecil hati. Diliputi rasa serba salah apabila hendak melakukan sesuatu karena takut salah dan takut dipecat oleh boss.
Selain dua di atas efek yang juga terjadi ialah pengkerdilan pikiran. Rasa serba salah yang berlebihan akan membuat pikiran menjadi tidak berkembang dan hanya terbelenggu pada satu pokok persoalan saja yaitu bagaiman caranya tidak salah dimata boss dan tidak dipecat. Bahkan kemungkinan terburuk ialah munculnya stress yang berlebihan sehingga akan memunculkan depresi berat yang akan sangat mengganggu mental si bawahan. Pekerjaan bukan malah menjadi selasai tapi akan menjadi amburadul dan kacau balau. Nah kalau sudah begini siapa lagi akan disalahkan kemudian? Tentunya si karyawan lagi.
Tips cara menghadapi si toxic boss
1. 1.Berusahalah untuk melakukan pekerjaan yang menjadi tugas kita sebaik-baiknya dan dengan rasa komitmen dan profesionalisme untuk maju dengan sungguh-sungguh.
2. 2.Manage emosi dalam diri kita sebaik-baiknya apabila kita mendapatkan teguran dari boss.
3. 3.Berfikirlah positif dan anggap semua teguran menjadi motifasi dan saran berharga dari boss.
4. 4.Ketahuilah bahwa diri kita ialah pribadi yang berharga, jadi jangan merasa kecil ataupun sama sekali tidak berguna hanya karena satu kesalahan .
5. 5.Kembangkan potensi diri kita setinggi-tingginya jangan terpaku pada semua yang ada pada lingkungan kerja yang kurang mendukung karena kelak hal tersebut akan sangat membantu kita.
Semoga bermanfaat
12 comments:
Aku kira racun..
Desktop Komputer >> wah maap sob, ni bukan tentang racun, nti salah sasaran malah jadi keong racun lagi hehe. TQ dah mampir.
Sama nih ane kira racun ^.^v
walahh.....
wanita racun dunia yang ada... wkwkwk
wah kok semua persepsinya sama y? pa q yang salah kasih title y? hehe
maap sob, padahal istilah ni dah gak asing lagi lho dalam dunia persilatan [kerja] ^^
Saya Bingung,,tp pas baca saya langsung ngerti...
:D
---------------
klo boss kyk gitu bisa2 badan kita juga kerdil nih...saya bisa pecat tuh si boss,,hahaha (gk Kebalik)
--------------
saya tmbhin cara menghadapinya yaitu.
culik dia,,masukin ke WC sumbat mulutx,hajar mukax,tarik telingax...pokokx bikin sengsara dia
ngakkkkk (kidding)
haha..inget temen aku jd nya, pny boss ga karuan wataknya, untung aja bos aku baik hati dan tidak sombong, jadi betah kerja deh.
Good job,,keep blogging.
Si boss nggak sadar yang begini justru menghambat produktifitas kerja..!!
Kalau saya sih toxic teacher :D
@Rezdown7 tak tambahin satu lagi sob, dibungkus karung dibuang di hutan haha
@Doraemon wah tep semangat gawe aj kalu gitu =)
@Niche thank you
@Prapatan Kertek yup, kebanyakan seperti itu, mungkin disebabkan karena terlalu memikirkan hasil, bukan pada proses. padahal proses itu juga perlu diperhatikan matang2.
@kelpo wkwkwkk... tep semangat 45 sob hehe
@Wahyu ngakkkk,,
klo gitu dia gk jadi boss lgi donk,,
tp jadi tarsan nntix
:D
Post a Comment
Blog ini dofollow blog, jadi tinggalkan komen nanti akan saya komen balik ke blog sobat blogger. Berkomentarlah yang baik, NO SPAM PLEASE !!!!!