“Waduh malam ni mau lembur, harus minum kopi nih biar ndak ngantuk…” sebagian orang memang percaya bahwa kopi sanggup untuk mengusir rasa ngantuk dan meningkatkan daya konsentrasi sewaktu bekerja. Tentunya hal semacam ini sudah kita kenal dari jaman bapak kakek kita turun temurun. Sebenarnya apakah memang demikian? Ataukah semuanya itu hanyalah mitos semata. Sudahkah ada penelitian yang membuktikannya? Sebuah media online howstuffwork melansir setidaknya ada 7 mitos yang banyak dipercaya mengenai kesehatan tubuh. Mitos-mitos tersebut antara lain :
1. Cokelat dan makanan yang digoreng bisa menyebabkan jerawat
jerawat muncul akibat kelenjar minyak dibawah permukaan kulit kelebihan memproduksi suatu zat yang disebut dengan sebum. Namun saat sebum dan sel kulit mati memblokir pori-pori kulit maka ketika itu kulit menjadi iritasi yang berdampak pada bengkaknya permukaan kulit dan memerah. Dan hal tersebut merupakan awal terbentuknya jerawat.
Tidak diketahui dengan jelas mengapa kelenjar sebaceous menghasilkan sebum berlebihan, namun sebenarnya hormon ialah tersangka utama yang menjelaskan mengapa pada usia remaja lebih mudah berjerawat. Meskipun stres dan keturunan juga dapat menjadi faktor, tapi sungguh tidak ada kaitan antara jerawat dengan cokelat atau pun makanan yang digoreng.
2. Kopi membuat orang terjaga/tidak mengantuk
Kafein dalam kopi merupakan simultan yang dapat melawan efek dari suatu penenang. Sehingga kafein dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan dalam darah. Sebagian orang memang percaya bahwa karena efek kafein inilah yang dapat membuat mereka tetap terjaga dan tidak mengantuk. Namun penelitian di Inggris berkata lain dan mengungkapkan bahwa efek tersebut sebenarnya hanya sugesti.
Para peneliti menyebutnya efek balikan (withdrawal effect), yang didapat karena minum kopi di malam hari. Ketika tubuh menjadi tidak bugar saat bangun pagi, sebenarnya kopi hanya mengembalikannya ke kondisi normal, bukan lebih segar seperti yang dirasakan.
3. Udara dingin bisa menyebabkan pilek
Pilek dan flu sebenarnya lebih disebabkan oleh virus (lebih dari 200 jenis yang berbeda), bukan udara dingin. Udara dingin lebih menyebabkan hipotermia daripada hanya sekedar menyebabkan flu. Hal yang membuat seseorang terkena flu saat musim dingin adalah pada kondisi ini orang lebih sering berada di dalam rumah sehingga virus cenderung terkurung di ruang tertutup dan mudah menular.
4. Terlalu banyak gula membuat anak hiperaktif
Gula merupakan bahan makanan yang mempunyai kapasitas kalori yang tinggi. Resiko dari makanan yang banyak kalori biasanya ialah minimnya nilai gizi didalamnya dan potensi obesitas yang tinggi serta masalah-masalah lain yang mungkin timbul. Sesungguhnya kalori yang diperoleh dari gula merupakan sumber energi bagi tubuh dan dapat meningkatkan energy dalam tubuh. Peningkatan energi ini tentunya tidak bertahan lama sampai adanya asupan kalori kemudian. Dan hal tersebut tentunya tidak sama dengan arti hiperaktif dalam keadaan sesungguhnya.
5. Menelan permen karet dapat menyebabkan gangguan pencernaan selama 7 tahun
Mungkin beberapa orang pernah mendengar kabar burung bahwa permen karet yang tertelan akan tetap tinggal di dalam perut selama 7 tahun. Tapi kabar tersebut tidaklah benar. Meskipun permen karet tidak dapat dicerna oleh perut seperti makanan lain, tapi sistem pencernaan bisa memindahkannya melalui aktivitas usus dan akan terbuang melalui feses saat anak buang air besar.
6. Tunggu 30 menit setelah makan sebelum berenang
Orangtua biasanya menyuruh anak-anak menunggu 30 menit setelah makan sebelum terjun ke kolam renang. Yang dikhawatirkan adalah anak mengalami kram dan tenggelam.
Tapi ahli menyebutkan bahwa kemungkinan makan sebelum berenang memang bisa menyebabkan sedikit kram, tetapi untuk sebagian besar orang, hal ini tidak berbahaya. Tubuh mengalihkan aliran darah dari otot ke sistem pencernaan untuk memacu pencernaan, tapi tidak dalam jumlah yang bisa mengurangi fungsi otot.
7. Tubuh bisa mengalami flu ketika divaksin
Vaksinasi sering disalahpahami karena diciptakan dari virus itu sendiri. Yang perlu dipahami, ketika Anda mendapatkan vaksinasi flu, Anda tidak disuntik dengan virus secara keseluruhan, tetapi dengan virus yang sudah dilemahkan atau mati. Itu berarti, bagian virus yang yang menginfeksi tubuh akan dimatikan, tetapi bagian virus yang merangsang tubuh untuk membuat antibodi masih aktif.
Semoga bermanfaat =)
Sumber : howstuffwork.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
sangat informatif... saya baru tahu nih faktanya..
setidaknya asumsi-asumsi tersebut yang banyak beredar di masyarakat. padahal kebenarannya belum terbukti.
Post a Comment
Blog ini dofollow blog, jadi tinggalkan komen nanti akan saya komen balik ke blog sobat blogger. Berkomentarlah yang baik, NO SPAM PLEASE !!!!!